poem

terisak hati menyayat sukma merajut kasih
hadir jiwa memekik suara terasa berat
menghela tanpa sengaja
mengertipun ku tak mampu
tiada arti sepi tanpa lagu penepis lara
dimana kala tak mengerti
aku sendiri merasa begini

menjelang harap ketika semua berlari
sendiri menyepi
tanpa segenap makna yang tersesal
dia tak hadir untukku
hanya membuatku terlara
dan menangis
tersentuh pecahan kata yang menggelegar
tak diinginkan aku untuknya
ketika hancur tertutup manis
menjelang senja datang tanpa sungkan
aku hanya terdiam dikala sepi

cinta tak akan datang
dikala kita menunggu seseorang yang sempurna
tapi
cinta akan datang
jika kamu menerima ketidaksempurnaan seseorang
dan mencintainya dengan sempurna

mengharu biru sang penyair mulai terpana
dari hatinya mengalir darah yang tak ku mengerti maksudnya
hanya sekeping emas penghias cermin kata
yang membuat aku tak ingin pergi dari cinta
menghapus segala asa yang ada
entah dimana
tak terfikirkan olehku
bila esok ku tak ada

menghentikan deru ombak pemecah kalbu
membuat hati kian tersayat debu
yang semakin halus
suara merdu penyejuk batin
penghangat jiwa
aku merasa dimana
tak seorangpun tau
ketika cinta mulai bertanya
tentang hati yang menggelora kabut hitam
membimbing keceriaan pikiran
termaknakah yang ku tulis?
meski tak ku mengerti semua..
karna kau tak disisiku